Halo
millennial…
Terima kasih telah membuka blog saya. Saya sangat
mengapresiasi keinginan teman-teman untuk membaca. Pada kesempatan ini saya
ingin membagikan satu lagi pengalaman magang dari teman saya Miftahul Rahmah. Perempuan
yang biasa disapa Mita ini tidak lain adalah teman angkatan saya yang terkenal
pendiam. Eits… lebih tepatnya
diam-diam menghanyutkan loh…hahaha… Jadi Mita ini sudah menghabiskan
masa magangnya di tiga tempat keren loh teman-teman millennial (menurut saya heheehhh)
yaitu di Laboratorium Forensik Cabang Makassar, Balai Kesehatan Makassar, dan
terakhir di Pertamina. Tapi… tulisan kali ini hanya membahasa tentang bagaimana
Exicited nya magang di Pertamina yah
teman-teman. Yuk… simak ceritanya.
***
Yah… perkenalkan nama saya Miftahul Rahmah. Saya memang terkenal
pendiam, tapi sebenarnya saya cukup banyak bicara kok hehehhh. Hanya saja saya memberikan banyak kesempatan kepada
lawan bicara saya untuk berbicara lebih banyak sehingga saya mendapatkan banyak
informasi. Itulah salah satu cara saya memperluas wawasan dan relasi. Saya
memanfaatkan media sosial dan teman-teman untuk terus menggali informasi yang
dapat mengembangkan potensi dalam diri saya selagi masih berstatus sebagai
mahasiswa.
Saya melakukan kuliah praktek atau magang di PT. Pertamina RU VI Balongan Indramayu di bagian Laboratory (QC). Menjadi pengalaman yang sangat berharga bisa masuk di lingkungan kerja milik BUMN. Selama satu bulan, saya mencoba untuk hidup sendiri di luar kota kelahiran saya. Banyak hal yang terjadi selama saya satu bulan di sana.
Pemikiran awal untuk magang di Pertamina
sebenarnya bukanlah suatu prioritas bagi saya waktu itu, karena saya sudah
menghabiskan masa magang selama dua bulan di Laboratorium Forensik dan Balai
Kesehatan. Apalagi waktu itu bulan Februari 2020, saya hampir menyelesaikan
seluruh tugas akhir penelitian saya. Seorang teman lomba saya dari UGM mengajak
saya untuk ikut volunteeran di Yogyakarta yang rencananya akan diadakan pada
akhir bulan Maret 2020. Jadi saya menyusun rencana untuk berangkat ke
Yogyakarta. Pada saat bersamaan, saya melihat insta story teman saya yang di ITB tentang pembukaan magang di PT.
Pertamina tbk. Tentu saja saya langsung menghubungi teman saya dan mulai
mendiskusikan keinginan saya. Teman saya sangat open mind dan mendukung rencana saya. Dan terlebih lagi dia memberi
kontak media sosial bagian HRD Pertamina untuk penerimaan magang mahasiswa.
Tanpa berpikir panjang saya langsung menghubungi beliau dan bertanya prosedur
pendaftaran magang. Beliau dengan senang hati memberi tahu langkah langkah
pendaftarannya.
Langkah pendaftarannya yang pertama adalah
menentukan lokasi Pertamina yang diinginkan. Saat itu, saya memilih Indramayu
sesuai dengan HRD yang saya hubungi yaitu Pak Yantos (ID Instagram
@yantospertamina). Semua lokasi Pertamina dapat diakses di halaman website resmi Pertamina, sehingga calon
mahasiswa magang harus menanyakan ketersediaan program magang terlebih dahulu. Untuk
masa magang berbeda-beda setiap daerah yah
teman-teman, seperti pertamina Indramayu sendiri diperbolehkan minimal satu
bulan. Ada juga pertamina Cilacap yang memperbolehkan minimal dua bulan. Tapi secara
keseluruhan proses magang maksimal 12 bulan. Intinya perbanyaklah menggali
informasi dan jangan takut bertanya kepada pihak perusahaan. Yup….ok lanjut…Setelah itu, Pak Yantos memberikan
saya arahan untuk mengirimkan berkas melalui via pos kepada HRD Pertamina
Indramayu. Adapun berkas tersebut adalah transkrip nilai, surat magang,
fotocopy KTP dan KTM, asuransi kesehatan (jika ada). Sekitar 2 minggu setelah
pengiriman berkas, Pak Yantos menerima saya sebagai mahasiswa magang di
Pertamina Indramayu.
Saya berencana ikut magang akhir bulan Februari
selama satu bulan. Jadi setelah masa magang selesai, saya akan mengikuti
kegiatan prioritas saya di Yogyakarta. Selain itu, saya juga membawa sampel
penelitian saya untuk diuji di ITB. Saya berpikir ini adalah langkah yang cukup
tepat yang bisa saya ambil di masa akhir kuliah ini. Mengisi kekosongan waktu
dengan aktivitas bermanfaat sambil menyelesaikan penelitian. Saya berangkat ke
Bandung pada akhir bulan Februari untuk memulai masa magang. Dan perlu
teman-teman tahu bahwa saya berangkat sendiri. Hal itu bukanlah penghalang
untuk membuat saya berkembang. Saya yakin bahwa saya pasti akan mendapatkan
teman di sana. Saya hanya perlu beradaptasi dan bersosialisasi.
Pertama kali sampai di Indramayu, tentunya saya mencari tempat tinggal atau kos terlebih dahulu. Saya mendapat sebuah kos yang dekat dengan lokasi magang saya. Kosnya cukup eksklusif harga Rp. 800.000/bulan dengan fasilitas kamar mandi dalam, TV, dan AC. Kenyamanan dan keamanan juga terjaga. Warung makan juga lebih dekat sehingga memudahkan saya yang saat itu tidak punya kendaraan. Saya juga bisa lebih beradaptasi dan berteman dengan teman-teman kos yang juga mengikuti magang.
Aktivitas magang di Pertamina dimulai jam 8.00 dan berakhir pada jam 16.00. Seperti perusahaan pada umumnya, jam 12 istirahat hingga jam 13.00. Pada waktu istirahat itu digunakan untuk sholat dan makan. Nah… khusus untuk makan siang, jangan khawatir karena Pertamina menyiapkan makan siang gratis untuk mahasiswa magangnya. Jadi itu cukup menghemat yah, hehehh… Hal yang paling berkesan itu sebenarnya adalah pakaian dan ID Card nya. Jadi mahasiswa magang diberikan pakaian khusus mirip pekerja Pertamina sungguhan lengkap dengan helmet dan kacamata pelindung. Dalam hati saya berdoa agar resmi memiliki pakaian ini nanti alias jadi karyawan Pertamina Indramayu hahahh… Ingin rasanya berfoto di setiap sudut kilang minyak dengan pakaian kebanggaan itu tapi nihil. Yah… salah satu aturan ketat pekerja Pertamina adalah tidak boleh membawa alat elektronik saat berada dalam kilang minyak… Yohh… coba teman-teman tebak kenapa hehehh… alasannya mirip kok dengan larangan pada saat pengisian BBM di SPBU. Tapi saya masih menyempatkan foto di luar kilang minyak kok...hehehhh
Hal menarik yang tak terlupakan adalah pada saat bekerja tentunya. Jadi konsentrasi pekerjaan di pertamina itu banyak, seperti jenis-jenis BBM solar, premium, pertalite, pertamax, gas dll (bisa diakses di website resmi pertamina teman-teman). Saat pemilihan konsentrasi, saya memilih konsentrasi pembuatan gas LPG. Saya belajar bagaimana suatu gas alam menjadi LPG siap pakai di rumah tangga. Mulai dari pengeboran minyak di tengah laut, kemudian proses destilasi hingga mendapatkan gas LPG. Sangat mengagumkan bisa terlibat langsung dalam setiap proses pembuatan LPG. Nah…. Di sinilah saya belajar banyak hal yang tentu saja tidak saya dapatkan di kampus, meskipun hanya pernah dengar teori dan cerita orang lain tapi saat itu saya bersyukur bahwa saya bisa menimba ilmu di pertamina.
Secara ringkas saya urutkan kegiatan-kegiatan penting sebagai berikut:
Minggu I : Pengenalan unit-unit yg ada di PERTAMINA yaitu Unit RCC dan DHC, Unit HSC dan UTL serta Unit Oil Movement. Setelah penjelasan cukup barulah kami dibawa ke control room. Control room ini merupakan tempat oprasional dari berbagai aktivitas di lapangan. Itu sih pengertian singkatnya yang saya pahami. Setelah selesai dilanjut ke kilang, untuk melihat secara langsung prosesnya seperti apa. Lumayan seru juga bisa melihat proses nya secara langsung.
Minggu II: Pemilihan divisi kerja saat itu sy pilih bidang LPG. Dibantu oleh Co-Sv mba Sarah yg sangat baik menjelaskan mulai dari proses sampling bahan lalu analisis LPG mnggunakan GC hingga menjadi sebuah produk.
Minggu III: It's time to work a report! Diminggu ini dikasih kesempatan untuk mnyelesaikan laporan yg dibuat dari proyek yg diambil.
Minggu IV: Pengumpulan laporan sebelum masa magang selesai.
Kegiatan magang ini tadinya bukanlah sebuah
prioritas, tapi justru menjadi planning baru
bagi saya. Awal bulan Maret lalu memasuki masa Pandemi COVID-19 di Indonesia,
seluruh aktivitas sosial dibatalkan termasuk volunteeran di Yogyakarta. Bukan
hanya itu, kampus ITB juga tutup sehingga saya tidak bisa menguji sampel saya.
Jalan-jalan ke Bandung yang sudah saya rencanakan turut batal. Tapi saya masih
menyempatkan berkunjung ke tempat-tempat wisata sekitar Indramayu sebelum
akhirnya pulang ke Makassar setelah masa magang saya selesai.
Jadi bagi teman-teman (ilmu serumpun yah) yang berminat dan masih bingung memilih
tempat magang, saya sangat merekomendasikan pertamina.
Miftahul Rahmah (2020)
Nice :D
BalasHapus