Senin, 18 Mei 2020

Bagaimana Magang di PT. Freeport Indonesia?

Hello Millenial… apa kabar? Terima kasih sudah membuka blog saya ^_^

Kali ini saya ingin sharing about campus story, yah… sebuah cerita hebat dari salah satu teman hebat saya… Afhdhaliatul Khumairah, sebut saja Afhdhal… susah nyebut yoh? Soalnya 4 huruf konsonan berdekatan jadinya kaku, kayak orangnya (kidding yah guys) hahahhh… Iyupp… Cerita inspiratif ini berkisah tentang Afdal yang mengikuti magang di PT. Freeport Indonesia. Udah tahu kan Freeport?, kalo belum tahu, aduhh… kudet banget… soalnya PT. Freeport merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia loh, apalagi tingkat Indonesia… The best lah. Yang belum tahu, searching deh.

        Ok… Teman saya kadang disapa Ume. Dia sudah bercita-cita dan memimpikan kerja di pertambangan. So, why?... realistis, gajinya gede. Yoshh…betul sekali. Coba aja searching pekerjaan dengan gaji tertinggi yahh pertambanganlah. Makanya dia mengincar dan mencari banyak informasi tentang perusahaan tambang, seperti Pertamina dan Freeport. Apalagi, kerjaan anak kimia masuk dalam daftar kebutuhan laboratorium pertambangan. Nah berikut cerita dari Afdal yah guys.

***

Lomba Lari Marathon

        Memasuki awal semester 7 membuat saya merasa cukup senggang. Apalagi masa magang di lab forensik akan segera berakhir, sementara mata kuliah tinggal satu. Tanpa menyia-nyiakan waktu itu, saya mencari informasi lowongan magang. Sebut saja Selena, yah… seorang teman sekelas saya mengajak untuk magang di Biofarma. Sementara menunggu balasan dari sana, saya juga mencari-cari informasi tentang PT. Freeport dengan menjelajahi website nya. Akhirnya, saya menemukan prosedur cara magang. Pertama-tama saya harus menghubungi Kepala Learning and Development Student and Scholarship, tanpa berpikir panjang saya mengajak Selena untuk segera mengirimkan email secepatnya yang berisi proposal. Awalnya kami hanya coba-coba dengan berharap banyak meskipun kami tahu kemungkinan besar untuk dibalas sangat kecil, namun kami tetap optimis.

        Kekuatan optimisme itu lambat laun terkuras. Mengapa tidak?, hampir sebulan lamanya email kami tidak dibalas. Kami sempat memutuskan untuk mundur dan mencari tempat magang baru. Tapi, beberapa hari kemudian, saya mencoba kembali mengecek email saya dan ternyata balasan emailnya baru saja masuk. Saya hampir kehilangan kesempatan emas ini. Ternyata beliau memberikan kontak Whatsapp agar lebih mudah berkomunikasi. Saya sangat terkejut saat beliau meminta kami untuk datang secepatnya yaitu bulan Oktober sementara proposal kami harusnya mulai 8 Desember 2019 setelah akhir perkuliahan. Tapi kami tidak ingin terkesan menolak dan memang kami bisa mengusahakannya. Setelah deal, kami harus menunggu 2 minggu kemudian menerima pesan untuk melakukan medical check up terlebih dahulu. Dan ternyata step itu adalah salah satu seleksi.

        Setiap calon mahasiswa magang harus melalui tahapan medical check up di klinik Prodia. Tentu saja, semua biaya ditanggung oleh pihak PT. Freeport. Semua jenis pemeriksaan tubuh seperti darah, paru-paru, jantung, dan foto rontgen dilakukan dengan ketat. Sementara hasilnya hanya boleh dimiliki oleh pihak Freeport. Setelah seminggu kemudian pengumuman hasil medical check up keluar. Syukur Alhamdulillah… saya dinyatakan sehat dan bisa mengikuti step selanjutnya, sementara Selena belum bisa ikut bersama saya karena hasil pemeriksaannya tidak memenuhi persyaratan PT. Freeport. Setelah itu, beliau meminta saya memperbaiki proposal terkait waktu pelaksanaan magang beserta mengirimkan foto KTP dan CV.

PT. Freeport Mil 74

        Setelah semua berkas dan persetujuan dengan pihak Freeport selesai, saya hampir lupa dengan kampus. Pada tanggal 25 September 2019, saya masih harus menyelesaikan mata kuliah Kapita Selekta Biokimia sebagai mata kuliah wajib sebelum penelitian. Saya layaknya dihadapkan dua pilihan, ikut magang di Freeport sebagai kesempatan emas dan tidak datang dua kali atau tetap ikut mata kuliah kapsel. Yah… I think to get both of them is better, hehehh… Saya mencoba menghadap kepada Prof. Ahyar dan Bu Hasnah, pengampuh mata kuliah tersebut. Saya berbicara baik-baik dan mengajukan tes final lebih awal. Syukur, alhamdulliah… beliau mengizinkan saya karena final nya mempresentasikan penelitian layaknya seminar proposal. Tanpa ragu saya segera menyusun presentasi dan memaparkannya. Beliau sangat mendukung kegiatan positif seperti ini dan malah lebih menambah wawasan bagi mahasiswa.

    Setelah itu, saya menyatakan kesiapan saya kepada pihak Freeport. Akhirnya, saya mendapat tiket pesawat dan free alias dibayarkan oleh mereka. Sebenarnya saya ingin sekalian menyelesaikan tugas akhir agar bisa tinggal selama 3 bulan, namun kuota tersebut sudah over jadi saya tetap ikut magang selama 2 bulan. Satu minggu kemudian tepatnya tanggal 25 Oktober 2019, saya diterbangkan ke Papua. Sesampainya di sana, saya dijemput dan di bawa ke tempat penginapan atau biasa disebut barack. Saya mendapat beberapa informasi yang ternyata cukup ketat.

        Sebelum masuk dan bekerja di area tambang, saya harus melalui beberapa ujian keselamatan. Pertama adalah tahap Induction General yang dilakukan selama dua hari. Pada tahapan ini saya melalui tahapan cara bekerja safety seperti penggunaan alat-alat keselamatan kerja dan APAR. Setelah itu, saya masih harus melalui tahapan underground untuk mempelajari teknik keselamatan kerja di Tambang Bawah Tanah maupun Tambang Terbuka. Semua detail tentang cara penyelamatan saat terjadi bencana alam maupun non alam. Tentu saja tiap tahapan memiliki ujian masing-masing atau dikenal dengan tes pertanyaan praktek. Jadi kalau belum lulus “tes pertanyaan praktek” yah… harus dilulusi dulu dong hehehh… tapi, alahamdullilah… saya melulusi semuanya sekali tes.

        Sedikit informasi tentang PT. Freeport bahwa terdiri atas dua divisi yaitu Mill Divition dan Mine Divition. Pada prinsipnya metoda kerja dalam tambang ini diawali dengan Mine Divition yang bekerja meledakkan atau mengumpulkan batu dan melakukan pengeboran. Hasil pengeberon diserahkan terlebih dahulu kepada Mill Divition untuk menguji kadar mineral yang diinginkan seperti konsentrasi tembaga jadi kondisinya seperti laboratorium. Apabila kadar mineral yang diinginkan memenuhi syarat, maka Mine Divition akan menlajutkan pengeboran dan pengambilan mineral. Diantara kedua divisi ini, saya masuk dalam kategori Mill Divition.

        Saat memasuki divisi Mill Divition, saya masih harus melalui tahapan Induction Khusus selama 1 minggu. Yah… semacam pelatihan safety pada divisi ini. Setelah tahapan itulah saya baru memasuki laboratorium tempat saya bekerja yaitu Divisi Assay and Analytical Laboratory bagian Quality Control. Pada kesempatan inilah pengetahuan saya benar-benar terealisasikan apalagi tentang Kimia Analitik, karena dalam Lab ini pengujian kadar emas menggunakan gravimetri kemudian ada juga metode titrasi untuk menentukan kadar tembaga dan perak. Selanjutnya saya dipertemukan dengan pembimbing saya bernama Bapak Paulus Ramba dan mengajukan topik magang tentang elektrogravimetri.

        Selama beberapa minggu saya mulai beradaptasi dengan kehidupan karyawan PT. Freeport. Setiap hari saya harus bangun jam 3 subuh untuk memulai aktivitas yaitu menunggu bus dari barack saya di Mil 68 untuk menuju ke kantor tempat saya bekerja di Mil 74. Perjalanan ini membutuhkan setidaknya 1 jam waktu tempuh. Kemudian saya harus mengikuti rapat anggota setiap pagi jam 5.30 sebelum mulai bekerja. Selain itu, pihak Freeport selalu menyediakan makanan gratis nan bergizi (kayak hotel sihh) sebanyak tiga kali sehari dengan ketetapan jam masing-masing. Sarapan pagi dimulai pukul 3 – 9 pagi, dilanjutkan dengan makan siang jam 11.30 – 13.00 siang dan diakhiri dengan makan malam jam 16.00 – 21.00 malam. Tempat makan legend ini disebut dengan Mess.

        Lokasi tambang ini memang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tapi kehidupannya sangat elit dan fasilitasnya lengkap. Ada supermarket, tempat fitness, kolam renang dsb. Lelah kerja selama 5 hari (senin-jumat) diakhiri dengan weekend bermanfaat. Tiap minggu saya menikmati olahraga sehat dengan memanfaatkan fasilitas tersebut. Saya juga sempat mengikuti lomba lari marathon yang diadakan oleh Freeport dan berhasil finish sehingga dapat medali heheh...


        Setelah dua bulan kemudian tepatnya tanggal 26 Desember 2019, saya telah resmi menyelesaikan masa magang di PT. Freeport Indonesia. Diakhir masa magang tersebut, saya menandatangani dokumen masa penyelesaian magang dan menerima gaji. Tentu saja saya belum melihat nominalnya karena saya masih dalam masa magang, tapi pengalaman dan pengetahuan yang sudah saya terima berkali-kali lipat dari itu. Merasakan suasana kerja di tempat impian saya itu sangat berkesan dan tidak terlupakan.

***

Ok... sekian cerita dari Ume... silahkan tunggu cerita dari teman selanjutnya... terima kasih sudah membaca ^_^

10 komentar:

  1. boleh minta kontak Kepala Learning and Development Student and Scholarship atau email nya kak, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Info lebih lanjut bisa cek website resminya kakk di https://ptfi.co.id/

      Hapus
  2. Halo kak , apakah mahasiswa dari prodi soshum seperti Public Relations bisa magang di PT.Freeport juga ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kak. Info lebih lanjut bisa cek website resminya kakk di https://ptfi.co.id/

      Hapus
  3. hallo kk, saya Mahasiswa semeseter 6 mau tanya kk mau magang di PT Freeprot kira,, di bulan berapa ya terimakasih

    BalasHapus
  4. Kalau waktu magang tergantung kebutuhan (oprec) di sana kakak, pantau terus website resminya. Kalau kami kemarin bulan oktober

    BalasHapus
  5. Hallo Kak, Saya Mahasiswa dengan Jurusan Analisis Kimia Diploma 3. Apakah Untuk Diploma berkesempatan Magang Di PT Freeport kak? Terima kasih kak

    BalasHapus
  6. Haloo kak, untuk proposal magang punya kk judulnya spesifik seperti skripsi atau tidak? Makasihh

    BalasHapus
  7. halo kak boleh minta kontak kk?

    BalasHapus
  8. halo kak, izin minta kontak boleh??

    BalasHapus