Selasa, 07 April 2020

PACARI (PAGUGU CANGGIH RACIKAN TEKNOLOGI): INOVASI ALAT TANAM BENIH LANGSUNG BERBASIS ANDROID DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan bagian wilayah provinsi Sulawesi Selatan yang terkenal sebagai sentra produksi beras di luar pulau Jawa, dimana surplus produksi beras tahun 2015 diats 0,54 juta ton. Kabupaten Sidrap mengunggulkan beras sebagai komoditas terbanyak. Hal ini juga dimuat pada PDRB (2013) kabupaten Sidrap bahwa sektor pertanian penyumbang terbesar pada PDRB kabupaten Sidrap yaitu 44,69%, disusul sektor jasa-jasa sebesar 23,04%, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 10,61%.
Menurut Badan Pusat Statistik provinsi Sulawesi Selatan (2018), produksi padi di provinsi Sulawesi Selatan periode Januari-September 2018 mencapai 2,32 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Kabupaten Sidrap menmpati urutan keempat setelah kabupaten Bone, Luwu, dan Pinrang dalam kontribusi penghasil padi yaitu 0,52 juta ton. Pencapaian ini mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca, kondisi lahan, jenis pupuk, tenaga kerja dan sebagainya. Tenaga kerja merupakan penyebab utama karena dari jumlah penduduk bekerja di kabupaten Sidrap adalah 264.955 jiwa. Dari angka tersebut sekitar 87% menggantungkan hidup pada hasil padi. Ditinjau dari usia rata-rata petani adalah 45-60 tahun (BPS, 2013). Kondisi fisik dari para petani inilah yang tidak memungkinkan untuk bekerja secara maksimal. Sedangkan generasi muda, enggan untuk terjun langsung ke sawah.
Berdasarkan artikel yang dimuat dalam detikfinance (Senin, 07 Des 2015 13:15 WIB), anak petani pun tidak mau menjadi petani, apalagi mereka yang baru mengenal sawah. Pertanian tradisional seperti alat cangkul dan bau kerbau serta lumpur merupakan alasan utama para generasi muda enggan bertani. Meskipun hingga saat ini telah bermunculan teknologi pertanian modern tapi belum mampu menjadi daya tarik bagi mereka.
Salah satu alat pertanian yang berkembang di kabupaten Sidrap adalah pagugu. Pada tradisi bertani masyarakat Sidrap dikenal tahap magugu yaitu menanam benih langsung pada lahan pertanian, tahapan ini telah menggunakan pagugu atau atabela (alat tanam benih langsung) namun tetap dioperasikan oleh petani dan masih memakan waktu yang cukup lama. Penggunaan alat pagugu ini memberikan efesiensi penanaman 20% lebih cepat dari sebelumnya. Sehingga pengembangan teknologi canggih dan modern alat pagugu dapat memberikan efesiensi tanam yang lebih tinggi, serta mampu memberikan daya tarik bagi generasi muda.
Melirik aktivitas di era digital ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa bermain android dan internet sudah menjadi hobi serta rutinitas anak milenial. Menurut Pusat Kajian Komunikasi (PUSKAKOM) UI (2015), jumlah penduduk Indonesia sekitar 252,4 juta jiwa dengan pengguna Internet 34,9% dari total tersebut atau setara dengan 88,1 juta. Tentu saja kabupaten Sidrap tidak lepas dari kontribusi angka tersebut.
Berdasarkan kondisi ini, perlu adanya inovasi teknologi tepat guna untuk mendorong generasi muda dan membantu para petani dalam tahapan menanam benih langsung. Terutama untuk masyarakat kabupaten Sidrap sebagai Lumbung Pangan Nasional perlu meningkatkan produktivitas padi. Adapun solusi yang ditawarkan adalah suatu alat pagugu canggih memanfaatkan teknologi modern arduino yang tersambung dengan android.
Arduino Uno merupakan salah satu kit microcontroller yang berbasis pada AT mega 328. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung microcontroller untuk bekerja, tinggal colokkan ke power supply atau sambungkan melalui kabel USB ke PC maka Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14 pin digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dan sebuah tombol reset. Sedangkan Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
Adanya formasi ardunio dan android memberikan wajah baru bagi teknologi pertanian kabupaten Sidrap dalam wujud alat pagugu canggih. Alat ini bekerja dengan cara benih padi dalam pagugu digerakkan turun oleh alat yang telah dirancang menggunakan sistem jarak tanam legowo. Pagugu maju dan berbelok sesuai dengan sinyal operator yang dikirimkan sistem aplikasi android menuju sistem arduino yang dipasang pada pagugu. Inovasi alat ini menjadi alternatif berdaya guna dalam mengefisienkan waktu penanaman padi dalam upaya meningkatkan produksi padi di kabupaten Sidrap.
Masyarakat petani Sidrap masih belum memanfaatkan dan mengembangkan teknologi secara optimal dalam proses magugu. Dalam mewujudkan hal tersebut, maka penulis menawarkan PACARI (Pagugu Canggih Racikan Teknologi). Proses magugu nantinya akan lebih efesien dan efektif sehingga diperoleh peningkatan produktivitas padi yang lebih tinggi di kabuapaten Sidrap.
PACARI terdiri atas lima bagian yaitu tempat memasukkan benih gabah merupakan wadah sementara benih padi sebelum ditanam. Wadah ini terbuat dari aluminium dan dirancang dengan sistem jarak tanam legowo sehingga pertumbuhan padi tidak terhambat satu sama lain. Selanjutnya motor bakar dan tempat arduino. Motor bakar bertugas untuk menggerakkan roda dan mengangkat naik-turun wadah benih dalam bekerja. Motor bakar disambungkan dengan arduino Uno yang dipasang dalam mesin. Bagian ini adalah jantung dari alat PACARI karena menjadi otak yang mengkoordinasi alat dalam bekerja.
Roda penarik akan menarik dan mendorong PACARI saat bekerja. Roda ini disambungkan dengan motor bakar sehingga terkontrol juga oleh arduino Uno. Roda penarik memiliki beban yang cukup besar karena harus membawa alat untuk bekerja. Sedangkan kaki penahan alat berfungsi sebagai penyangga saat wadah benih naik dan turun untuk menanam. Lalu rantai menghubungkan motor bakar dengan roda sehingga roda dapat bergerak. Berikut adalah ilustrasi prototype PACARI.










Koordinator dari semua alat adalah arduino Uno. Mikrokontroler ini dipasangi oleh chip bluetooth lalu diprogram dengan jaringan menuju ke android. Pada android terdapat suatu aplikasi yang mengontrol seluruh aktivitas PACARI. Jaringan bluetooth memungkinkan penggunaan pagugu pada jarak jauh, sehingga petani dapat menggerakkan alat meskipun tidak terjun langsung ke lahan sawah. Petani hanya bermain dengan android seperti kebanyakan pengguna android yang sedang menjelajahi dunia maya, namun aktivitas pertanian tetap berlangsung. Diharapkan hal ini menjadi daya tarik muda-mudi untuk bermain dan beraktivitas di sawah.
Mikrokontroler mengkoordinasi semua perintah android melalui jaringan bluetooth, dimana mikrokontroler ini terhubung langsung dengan motor bakar yang menggerakkan alat melalui rantai (roda) dan kabel piranti (penampung benih padi). Adapun prinsip kerja PACARI dipaparkan menurut bagan berikut. 
            PACARI merupakan inovasi teknologi untuk mengefesienkan waktu magugu di kabupaten Sidrap. Dengan memanfaatkan teknologi arduino sebagai otak penggerak arah motor bakar yang dikoordinasi oleh aplikasi di android melalui jaringan bluetooh. PACARI dapat memberikan wajah baru bagi dunia pertanian dan mengajak seluruh masyarakat tani kabupaten Sidrap dari semua usia untuk ikut bertani. Alat ini sebagai bentuk upaya untuk meingkatkan produktivitas padi kabupaten Sidrap sebagai lumbung pangan nasional. Tentunya, alat ini dapat dikembangkan untuk seluruh petani di Indonesia. Sehingga para milenial dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan pertanian Indonesia di era Revolusi Industri 4.0.


Crated by: Dirayanti, 2017

2 komentar: