Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk
Kita Semua…
Kimia
forensik merupakan salah satu mata kuliah di jurusan Kimia Unhas. Tidak didapat
dipungkiri bahwa ilmu forensik sangat penting bagi alumnus kimia yang ingin berkarir
di dunia forensik sains dan sebagai tambahan ilmu pengetahuan. Mata kuliah ini
sangat menarik bagi saya karena merupakan pengetahuan baru yang menantang,
memberikan pengalaman luar biasa tentang manfaat utuh dari ilmu kimia terkait
kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia. Terasa lengkap keingintahuan saya saat
melakukan kunjungan ke Pusat Labfor Makassar tepatnya tanggal 22 April 2019.

Saya
tiba disana sekitar jam 13.40, satu persatu tiba dengan kendaraan pribadi
masing-masing hingga jam 14.10. Kami disambut baik meskipun sebenarnya waktu
kedatangan kami telat. Tapi kami belum bisa masuk ke dalam gedung kuning itu,
karena dosen pendamping kami belum datang. Beliau terjebak macet dan harus tiba
di sini bersama kami pukul 14.50. Meskipun demikian, petugas labfor dengan
senang hati menunggu kelengkepan kami. Dan kamipun tidak sabar untuk masuk dan
memastikan tentang kelengkapan lab forensik yang selama ini hanya kami dengar
dan pelajari di kampus. Melihat mobil putih dan lambaian tangan dari salah satu
teman dalam mobil itu, penantian kami pun berakhir. Prof. Ahyar sudah tiba dan
bergegas menuju pintu masuk gedung, sementara petugas labfor sudah siap
menyambut kami dan Prof. Ahyar.
Lalu,
kami dibawa menuju lantai dua. Saya pribadipun merasa sebentar lagi kami akan
dibawa masuk ke dalam laboratorium. Dan ternyata kami dibawa masuk ke dalam
ruang rapat dengan LCD yang sudah terpasang. Bukan itu saja, kami disuguhkan
dengan kue box dan siap untuk diberikan sambutan. Tidak pernah sekalipun dalam
pikiran saya akan disambut seperti ini. Saya berpikir, kami langsung dibawa ke
laboratorium. Benar-benar penuh penghormatan. Kami diperkenalkan satu persatu
dengan petugas lab forensik beserta keahliannya. Dan saya mendapat pengetahuan
baru bahwa ternyata dalam lab forensik ada berbagai macam yang dianalisis.
Bukan hanya dari sisi komponen kimia dan fisiknya saja. Tapi ada ahli cyber crime, pemalsuan dokumen,
perakitan bom, ahli peluru dsb. Dan keahlian dengan istilah paling lucu adalah
“Ragu Bapak” yang diartikan sebagai keraguan bapak terhadap anak kandungnya, yah lebih sainstifiknya pengujian DNA.
Penyambutannya
diawali oleh pimpinan lab forensik atau yang mewakili yaitu Pak Gede. Ternyata
Pak Gede pernah mengajar forensik di Kimia Unhas, namun beliau harus off dari mengajar karena harus fokus
untuk kasus-kasus di labfor. Kemudian, sambutan juga diberikan oleh Prof. Ahyar
yang berterima kasih atas penerimaan kunjungan ini dan permintaan maaf atas
keterlambatannya. Menurut beliau, jika orang Jepang memutuskan suatu janji,
terlambat 5 menit maka dianggap perjanjian itu batal. Maka dari itu, permohonan
maaf sebesar-besarnya diucapkan kepada Labfor Makassar.
Setelah
penyambuatan, Pak Gede membawakan materi umum tentang ilmu pengetahuan dalam
forensik. Bagaimana cara analisis forensik dalam suatu kasus. Ada beberapa
kasus yang sempat beliau sampaikan beserta menganalisisnya menurut pemahaman
saya:
1.
Suatu kejadian kecelakaan tambrak lari
di Bulukumba. Pengakuan korban, yang menabraknya seperti bayangan putih.
Analisis forensik memperkirakan bahwa mobil berwarna putih yang dicurigai
adalah ambulance. Maka diambillah cat kendaraan korban dan cat kendaraan
seluruh ambulance di kabupaten Bulukumba untuk dianalisis. Dan ternyata
hasilnya terbukti. Prinsipnya bahwa ada pertukaran partikel antara cat mobil
tersangka dan cat kendaraan korban. Supir ambulance awalnya tidak mengaku,
namun ditunjukkan bukti forensik, maka supir itu mengaku bahwa dirinya takut
makanya kabur.
2.
Telah ditemukan sabu seberat 70 gram di
Kabupaten Sidrap. Polisi membawa barang bukti tersebut ke lab forensik.
Hasilnya menunjukkan bahwa sabu tersebut bukanlah metamphetamin, melainkan
tawas yang direkonstruksi mirip dengan sabu, pembelinya inilah yang merasa
ditipu. Sebenarnya, jenis-jenis oplosan sabu ataupun narkoba hadir karena
penyalahgunaan ilmu kimia dan farmasi. Dulunya, hanya sekitar 60 jenis sabu
yang terdapat dalam UU. Namun banyaknya oplosan yang memberikan efek mirip
dengan sabu, sudah ditemukan hampir 166 jenis narkoba. Hal inilah yang
menyebabkan peraturan perundang-undangan harus terus direvisi.
3.
Pengakuan ilmu forensik di Indonesia
sangat terlihat pada pemecahan kasus bom Bali. Kebetulan Pak Gede turut serta
dalam penyelidikan tersebut saat bertugas di Bali. Kesatuan analis forensik
berhasil menemukan bukti pelaku penyebab bom Bali. Ibu Megawati yang saat itu
menjabat sebagai Presiden RI memberikan penghargaan kepada mereka.
4.
Kasus kerusuhan yang terjadi antar
warga, seorang warga menjadi korban luka karena tebasan parang. Awalnya, tidak
ada warga yang mengaku, namun analisis forensik menjawabnya dengan bukti sidik
jari. Ada juga kasus pembunuhan akibat pemerkosaan dan pembunuhan berdarah,
penyebab kebakaran dsb.
Selain daripada itu,
masih banyak yang beliau sampaikan. Saya dan teman-teman lainnya juga sempat
bertanya. Pertanyaan saya terkait
kasus-kasus di luar Sulsel, seperti di Papua, Maluku, Sulut. Bukankah kejadian
seperti di atas marak terjadi. Apalagi kasus pembunuhan berdarah dan
pemerkosaan. Bagaimana bukti darah ataupun sperma itu tetap baik untuk
dianalisis dalam jangka waktu yang lama? sedangkan lab forensik di Indonesia
Timur hanya ada di Makassar?.
Jawaban Pak Gede adalah
sebenarnya kita sudah punya prosedur
untuk semua kejadian itu. Sudah ada SOPnya. Misalnya darah. Suatu bukti kasus
berupa darah, sebaiknya diambil dengan cara mengelapnya dengan tissue kering,
kain bersih dan kering, ataupun kain kasa. Lalu diangin-anginkan atau
dikeringkan dengan cahaya matahari. Jangan biarkan basah!, karena dihinggapi
oleh belatung atapun mikrooganisme yang dapat merusak struktur darah. Lalu,
pengirimannya jangan dalam plastik, namun dalam map kertas untuk menghindari
adanya uap air.
Pertanyaan selanjutnya
tentang darah yang sudah dihinggapi oleh mikroorganisme ataupun belatung. Jawabannya, itu adalah masalah terbesar
peneliti forensik. Jika hal itu terjadi, lebih baik kami mengatakan tidak bisa
menelitinya karena kerusakan bukti daripada memaksan untuk terus meneliti.
Karena lebih baik melepaskan 1 orang, daripada menyalahkan banyak orang yang
tidak bersalah.
Pertanyaan lain
menyangkut cyber crime, pemalsuan
tanda tangan dan seorang teman saya ditipu oleh belanja online. Semua itu bisa
diretas, pesan-pesan yang sudah dihapus bisa dikembalikan lagi. Intinya adalah
semakin canggih telepon seluler mu, semakin baik untuk diretas.
Tidak terasa jam sudah
menunjukkan pukul 16.10. setelah pemeberian materi. Kami diajak untuk
berkeliling di lab forensik. Mula-mula kita dibawa masuk ke alam
tembak-menembak. Kami diberi penjelasan tentang timah panas itu mengenai bentuk,
ukuran dan pemiliknya. 1 peluru yang menarik dan paling besar adalah peluru
yang berasal dari terorisme di Poso. Katanya, saat polisi bergerilya dengan
terorisme di tengah hutan Poso, mobil polisi ditembaki dengan peluru tersebut
pada bagian mesinnya supaya dapat dikepung. Bersukur bahwa Tuhan masih
melindunginya, hal itu tidak terjadi. Dalam Lab tersebut tentu saja ada
instrument untuk mengetahui jenis, ukuran, sidik jari, jauh tembakan dari
peluru. Harga instrumennya mencapai milyaran rupiah….
Selanjutnya, menuju ke
lab bom. Ada banyak jenis rakitan bom ala masyarakat awam yang dapat
membahayakan banyak nyawa. Instrumennya juga banyak, ada yang portable seperti
sinar laser, raman spectroscopy dan masih banyak lagi yang namanya saya lupa.
Kemudian, menuju ke lab
yang paling di tunggu-tunggu yaitu lab kimia. Labnya luas, mirip lab di kampus,
ada lemari asam, kulkas yang berisi organ tubuh, di pojok depan bertumpuk
amplop besar yang isinya sampel bukti kasus. Meja labnya terbuat dari semen dan
tehel, bahan kimia berjejer diatas rak meja laboratorium. Disamping ruangan
itu, adalah ruang instrument. Ada ICP, AAS, Spketrofotometri UV-Vis, IR, HPLC,
GC-MS yang disekat dalam tiap ruangan kaca ber AC. Labnya lengkap dan bersih.
Namun, menurut petugas labfor, ini belum seberapa dibandingkan puslabfor
Jakarta. Yah..kapan-kapan kita berkunjung ke sanalah.
Masih banyak lab yang
belum dikunjungi karena sudah pukul 17.00, artinya sejam yang lalu pegawai
sudah pulang. Jadi kami hanya bisa masuk ke dalam tiga laboratorium yaitu lab
peluru, bom dan kimia. Lab lain seperti cyber
crime, lab DNA (biologi) belum bisa kami lihat. Untuk lebih jelasnya, kami
boleh melihat lebih jauh semua lab jika kita magang di sini dan kesempatn itu
terbuka. Bukan itu saja, pembangunan lab forensik akan segera dilakukan di
berbagai daerah seperti Pontianak, Manado dan Balikpapan. Informasinya adalah jika
ada yang berasal dari sana ataupun berminat dalam bidang forensik, dapat
menghubungi Labfor Makassar untuk pertanyaan lebih lanjut.
Setelah melakukan
kunjungan di Labfor Cabang Makassar, banyak hal yang bisa saya ketahui dan
masih banyak lagi yang ingin saya ketahui. Betapa menakjubkannya sebuah ilmu
yang mampu menjadi bukti bagi para kriminalitas. Itulah ilmu sains, mendobrak
dan mengungkap tabir alam. Satu kutipan yang selalu kuingat dari Pak Gede.
“Suatu bukti kasus tidak dapat
berbicara dari mana ia berasal, siapa pemiliknya dan bagaimana bukti itu
mengambil peran dalam suatu kasus. Namun adanya ilmu forensik, bukti itu mampu
berbicara dan menentukan siapa korban, tersangka dan saksi”
Terima Kasih J
Crated by: Dirayanti, 2019
Crated by: Dirayanti, 2019
Nice
BalasHapusThread
Thanks. Visit my other link, please ^_^
BalasHapus